Bahasa Ngaju adalah bahasa Barito (Austronesia) yang dituturkan oleh suku besar Dayak Ngaju dan suku-suku lainnya di Provinsi kalimantan Tengah. Suku Dayak Ngaju menempati DAS Sungai Kapuas, Kahayan, Katingan, Mentaya, Seruyan dan Barito. Jumlah penggunanya lebih dari 1.000.000 orang termasuk di dalamnya dialek Bakumpai, Mengkatip dan Mendawai. Dan sapaan Gata ini di dalam bahasa Aceh juga termasuk dalam kata sapaan yang lembut. Sedangkan untuk sapaan Kah yang secara arti sebenarnya juga sama, namun sapaan Kah terbilang kurang sopan jika digunakan untuk menyapa orang yang lebih tua atau orang yang dihormati. Sebab sapaan Kah ini dalam bahasa Aceh tergolong sebagai sapaan yang kasar. Yuk simak bahasa daerah untuk kata ganti orang yang dituangkan kedalam bahasa Dayak Bakati, Dayak Bakati Rara, Bangahe (Ahe), Banyadu dan Juga bahasa Dayak Bidayuh, semua bahasa ini melingkupi sub suku besar yang ada di Kabupaten Bengkayang, berikut penjelasannya : Asal mula bahasa Dayak Ngaju adalah bahasa Dayak ya ng Iebih tua di Kalimantan Tengah, yaitu bahasa Sangen atau bahasa Sangiang, yang hanya dipakai dalam upacara agama Hindu Kaharingan. Ini dapat dibukti kan dengan adanya banyak kesamaan dalam kedua bahasa tersebut, seperti hatue 'laki-Iaki', bawi 'perempuan', dan um 'air', hai 'besar, tinggi Dayak Kadazan dan Dayak Dusun sebenarnya merupakan dua suku yang berbeda, tetapi berasal dari rumpun yang sama. Bahasa kedua suku ini cuma dibedakan oleh sedikit perbedaan dalam ejaan dan sebutan. Menurut beberapa peneliti, bahwa bahasa Kadazan dan Dusun ini berasal dari bahasa Mongolia, yaitu bahasa Achimet Tori. Salam dalam bahasa Jepang yang pertama adalah Ohayou Gozaimasu. Salam ini digunakan ketika bertemu dengan orang di pagi hari. Ohayou dalam bahasa Jepang artinya pagi sedangkan Gozaimasu adalah bentuk penghormatan atau formal dalam bahasa Jepang. Jadi, Ohayou Gozaimasu bisa diartikan sebagai ‘selamat pagi’. Humphrey Muleba (Unsplash.com) Pembahasan mengenai ucapan salam agama khonghucu ini dipaparkan dalam buku berjudul Gema Kebajikan Dari Gunung Tai Shan yang disusun Xs. Dr. Oesman Arif, M.Pd (2022: 41) yang menyebutkan bahwa umat agama Khonghucu saat bertemu teman sama agama memberi hormat dengan sikap Bai dan berkata Wei De Dong Tian, artinya bahasa dayak lainnya. Bahasa Dayak Tamambaloh dipakai sebagai alat komunikasi, baik lisan maupun tulis antarwarga masyarakat Tamambaloh. Bahasa Dayak Tamambaloh ini dipakai dalam berinteraksi antaranggota masyarakat. Bahasa Dayak Tamambaloh di kawasan tersebut memainkan peranan penting dalam berbagai aspek, terutama dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai dalam adat istiadat suku Dayak sebagai landasan untuk hidup bersama orang lain dan sekaligus mendasari jiwa manusia Dayak terungkap dalam salam "Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata". Dalam ungkapan "Adil Ka' Talino" artinya adil kepada sesama manusia, kita menemukan dasar keadilan dalam budaya Dayak. The traditional ceremony of the Dayak’s Gawai is a tradition passed down from generation to generation which is intended as an greeting to Jubata or The Creator. However, on the other hand, this NhOHj.